Suami saya telah pindah ke perusahaan baru selama satu tahun sekarang. Ia selalu berusaha bekerja keras dan berkomunikasi dengan mitra serta semua orang di perusahaan. Jadi dia sering pulang larut malam, meninggalkanku sendirian di rumah. Suatu hari, kepala departemen Sawaki membawa suami saya pulang. Melihat kesepian saya, dia memaksa saya untuk memberikan kehangatannya. Awalnya aku selalu menolaknya, tapi lambat laun, aku merasakan perasaannya dan berubah pikiran tentang dia. Pada hari ketujuh, aku sepenuhnya menjadi miliknya, pikiranku kini hanya memiliki bayangannya. Bahkan ketika suamiku ingin pindah ke tempat lain, aku tak mau mengikutinya melainkan tetap tinggal di rumah ini, menunggu dia kembali padaku sesuai janjinya...
